Senin, 07 Juli 2008

Kalo Bisa Dipermudah, Mengapa Dipersulit??...

"Tidak termasuk seorang mukmin, jika ia tidak mencintai saudara (seiman)nya layaknya ia mencintai dirinya sendiri..."

"Cintailah yang ada di Bumi, maka yang di 'Langit' akan mencintaimu..."

Beginilah arti Islam sesungguhnya. Tidak egois, tidak selfish. Islam mengajarkan kita untuk saling menyayangi, saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing. Bahkan Islam mengajarkan kita untuk mencintai semua makhluk yang ada di Bumi, sebagai syarat untuk dicintai oleh Allah SWT.

Semakin maju suatu zaman, semakin terkikis semua hal yang diajarkan Islam tersebut. Benarkah, kita yang berseru lantang ini mengaku sebagai muslim sejati, akan tetapi kenyataannya jarang sekali menyadari dan mengaplikasikan hal ini? Jika seorang teman berbuat baik kepada kita, maka itu hal yang wajar. Jika kita berbuat baik kepada keluarga atau teman-teman kita pun, merupakan hal yang sepatutnya. Namun, Islam menuntut lebih dari itu.

Seorang teman sering sekali menggembirakan hati saya. Bukan karena senyumnya yang manis, bukan juga karena dia sering memberikan hadiah kepada saya atau bukan juga karena saya akrab dan dekat dengannya.

Hubungan saya dengan dia biasa-biasa saja. Kami tidak sering menelepon, bahkan obrolan saya dengannya terjadi beberapa bulan yang lalu sebelum lebaran.

Sosoknya biasa saja. Dia tidak pernah menonjolkan dirinya di depan saya. Biasa saja. Kalau dia bercerita tentang sesuatu maka saya pasti percaya bahwa itulah yang memang terjadi padanya. Tidak pernah ada prasangka diantara kami.

Tapi kegemarannya untuk "memudahkan" segala urusan saya, itulah yang saya kagumi dari dia. Yah, saya tahu bahwa sering sekali saya baru kembali menghubunginya kalau saya sedang butuh bantuannya. Tapi herannya dia tidak pernah menolak.

Seperti pagi ini, saya menghubunginya karena saya membutuhkan jasa dia. Tanpa banyak omong dan banyak tanya dia langsung mengiyakan saya. Dan keluarlah kata favoritnya "OK..., Aku pasti bantu kamu "

Adem. Begitulah kesan saya ketika tadi menghubunginya. Gak nyangka begitu "mudah" nya keluar dari masalah yang "membelit" saya. Saya tidak merasa dipersulit, dia percaya bahwa saya memang sedang butuh bantuan.

Tabungan emosi kita pada orang lain memang akan berbuah kelak. Sebuah investasi yang sangat berguna dalam kehidupan. Tabungan yang tidak akan merugikan kita dan akan mebahagiakan orang lain.

"Barang siapa yang memudahkan jalan orang lain maka DIA pun akan memudahkan kita", begitulah kata hadist. Sungguh, sebenarnya simpel saja hidup ini. Perlakukan saja orang lain seperti kita mau diperlakukan. Jangan sekali-kali memberikan orang lain "bagian" yang bahkan kita pun tidak mau memakannya.

Apa sulitnya jadi orang yang "memudahkan" orang lain. Hanya butuh sebuah niat dan keyakinan bahwa semuanya akan berbuah manis pada waktunya. Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa setiap orang akan dibalas sesuai dengan perbuatannya.

Di saat kita terhubung dengan orang lain lewat hati maka kita akan mengerti posisi dan kedudukannya. Terkadang tidak banyak yang diminta orang lain untuk membantu dirinya. Terkadang mereka cuma butuh "dibukakan jalan". Apa sih susahnya "membuka gerbang" ? Kalo memang kita punya kuncinya dan tahu jalan nya, tidak akan merugi sepeserpun apabila kita lakukan untuk orang lain.

Kalau saja semua orang berpikir sesimpel itu maka tidak akan ada orang yang bersusah hati di dunia ini. Manusia akan senantiasa yakin bahwa segala urusan dan masalah yang dia hadapi tidaklah dihadapi "sendirian".

Mempermudah urusan juga bisa jadi tali silaturahmi. Siapapun dia pasti akan selalu mengingat orang yang sudah membantu memecahkan masalahnya. Tidak mustahil juga kita akan selalu dibawa dalam doa-doanya. Dan tidak mustahil juga dia akan berbuat yang sama jika orang lain membutuhkan bantuannya.

Sesungguhnya perbuatan baik dan membekas itu bagai bola salju yang menggelinding semakin cepat. Bila ada seseorang yang merasa tersentuh hatinya akibat sebuah perbuatan baik, maka dia akan meneruskan perbuatan baik itu juga kepada orang lain. Dan begitu seterusnya...

Mudahkanlah urusan orang lain, niscaya jalan akan selalu terbentang luas di depan kita.

Sesuai janji Allah SWT:

"Mudahkanlah urusan saudaramu, maka Allah akan memudahkan urusanmu.."

Wallahua'lam.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalo bisa dipersulit, mengapa dipermudah?