Thursday, 03 April 2008
SURABAYA-Berkat kemajuan teknologi informasi, internet, dan televisi kini tidak berdiri sendiri. Dua media tersebut dapat dinikmati sekaligus dalam wujud TV internet. Apalagi, jenis media massa yang tergolong baru ini mulai dikembangkan di Indonesia.
Obrolan ringan antara empat rekan kerja bisa juga diwujudkan menjadi konsep hebat. Begitulah awal lahirnya TV internet gagasan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya.
Bernama STIKOM ITTV, para pengguna internet dimanjakan dengan empat format siaran berdurasi lima hingga 17 menit. Yaitu talkshow, bedah buku, tips dan trik, serta news. Tinggal akses alamat http://ittv.stikom.edu, tampilan TV internet pun bisa dinikmati.
Pengelolaan TV internet ini melibatkan sumber daya manusia dari karyawan dan mahasiswa STIKOM. Pembagiannya, 70 persen karyawan dan 30 persen mahasiswa.
Berita yang ditayangkan diperkuat dengan dua reporter dan tiga kameramen.
“Kami dibekali dengan briefing jurnalistik sebelum turun ke lapangan,” kata Ayu Pebriani, 19, mahasiswi Sistem Informatika STIKOM yang biasa menjadi pembawa acara.
Adapun mereka yang ada di belakang STIKOM ITTV ini adalah Erwin Sutomo (staf LabKom), Soetam Rizky Wicaksono (Dosen Sistem Informasi), Abdul Aziz (Dosen Multimedia), dan Slamet Arrokhim (karyawan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Informasi).
Soetam yang terbiasa menyusun rundown talkshow kebagian tugas sebagai penulis skenario program talkshow. Slamet yang berlatar belakang teknisi komputer dan kompeten menangani hardware, didapuk sebagai pengisi program tips dan trik. Dia yang bertugas menjawab pertanyaan pengguna internet seputar mengatasi kendala pada komputer. Entah tentang cara menangkal virus, atau ganti memori laptop.
Total, persiapan TV internet ini hanya butuh waktu dua bulan saja. “Aplikasi TV internet ini bisa diakses dengan baik maka user sebaiknya pakai akses internet di atas 256 kbps,” jelas Erwin.
Setiap program tayangan direkam dan diedit dulu sebelum dipindah ke video MPEG. Lalu, diconvert terlebih dulu menjadi file flash video (FLV).
TV internet ini dapat di-download atau diputar secara bersamaan. Bahkan, user bisa mengambil video untuk dipasang pada blog pribadi. Karena masing-masing video tersedia tag HTML.
Sumber:
MARTA NURFAIDAH
SURABAYA-Berkat kemajuan teknologi informasi, internet, dan televisi kini tidak berdiri sendiri. Dua media tersebut dapat dinikmati sekaligus dalam wujud TV internet. Apalagi, jenis media massa yang tergolong baru ini mulai dikembangkan di Indonesia.
Obrolan ringan antara empat rekan kerja bisa juga diwujudkan menjadi konsep hebat. Begitulah awal lahirnya TV internet gagasan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya.
Bernama STIKOM ITTV, para pengguna internet dimanjakan dengan empat format siaran berdurasi lima hingga 17 menit. Yaitu talkshow, bedah buku, tips dan trik, serta news. Tinggal akses alamat http://ittv.stikom.edu, tampilan TV internet pun bisa dinikmati.
Pengelolaan TV internet ini melibatkan sumber daya manusia dari karyawan dan mahasiswa STIKOM. Pembagiannya, 70 persen karyawan dan 30 persen mahasiswa.
Berita yang ditayangkan diperkuat dengan dua reporter dan tiga kameramen.
“Kami dibekali dengan briefing jurnalistik sebelum turun ke lapangan,” kata Ayu Pebriani, 19, mahasiswi Sistem Informatika STIKOM yang biasa menjadi pembawa acara.
Adapun mereka yang ada di belakang STIKOM ITTV ini adalah Erwin Sutomo (staf LabKom), Soetam Rizky Wicaksono (Dosen Sistem Informasi), Abdul Aziz (Dosen Multimedia), dan Slamet Arrokhim (karyawan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Informasi).
Soetam yang terbiasa menyusun rundown talkshow kebagian tugas sebagai penulis skenario program talkshow. Slamet yang berlatar belakang teknisi komputer dan kompeten menangani hardware, didapuk sebagai pengisi program tips dan trik. Dia yang bertugas menjawab pertanyaan pengguna internet seputar mengatasi kendala pada komputer. Entah tentang cara menangkal virus, atau ganti memori laptop.
Total, persiapan TV internet ini hanya butuh waktu dua bulan saja. “Aplikasi TV internet ini bisa diakses dengan baik maka user sebaiknya pakai akses internet di atas 256 kbps,” jelas Erwin.
Setiap program tayangan direkam dan diedit dulu sebelum dipindah ke video MPEG. Lalu, diconvert terlebih dulu menjadi file flash video (FLV).
TV internet ini dapat di-download atau diputar secara bersamaan. Bahkan, user bisa mengambil video untuk dipasang pada blog pribadi. Karena masing-masing video tersedia tag HTML.
Sumber:
MARTA NURFAIDAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar