Guna mendapatkan value added atau nilai lebih pada proses belajar mengajar, beberapa waktu lalu mahasiswa S1 Sistem Informasi STIKOM mengadakan seminar dan workshop bertajuk, Membangun Jaringan Wireless di Linux dan Windows. Seminar yang dihelat mahasiswa kelas L1 angkatan 2005 ini berlangsung di ruang Auditorium STIKOM, mulai pukul 09.00 Wib.
Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan tugas matakuliah Jaringan Komputer dan Pengamanannya (Jarkom), yang diberikan oleh dosen Jarkom kelas L1, Panca Rahardiyanto, S.Kom.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini mahasiswa dapat menerima ilmu lebih, tidak hanya terbatas di dalam kelas saja, selain itu paling tidak mahasiswa dapat belajar bagaimana caranya menyelenggarakan sebuah event? terang Panca. Dirinya berharap kegiatan belajar-mengajar seperti ini akan meningkatkan soft skill sekaligus hard skill dari para mahasiswa (doubled-value added).
Seminar yang mendatangkan dua narasumber, Slamet Ar Rokhim dan Nuzli Latief, S.Kom tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dibahas bagaimana membangun sebuah jaringan wireless pada sistem operasi windows, yang disampaikan oleh Slamet Ar Rokhim, staf Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) STIKOM.
Dalam sesi pertama ini, disampaikan mengenai standarisasi wireless yang ada kemudian tipe atau jenis dari koneksi ? koneksi yang ada yang secara umum dibagi menjadi dua, yaitu secara peer to peer dan infrastrukstur atau jaringan berbasis server.
Kemudian dilanjutkan dengan periperal apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sebuah jaringan wireless, yaitu Access Point dan Wireless LAN Device, serta komponen pendukung apa saja yang diperlukan, seperti NIC, Hub, RJ-45,Crimping Tools dan UPS.
Setelah dijelaskan mengenai teknis dari jaringan wireless, dijelaskan pula mengenai keunggulan yang didapat dari menggunakan jaringan wireless, yaitu biaya pemeliharaan yang murah karena kita tidak perlu mengatur kabel ? kabel yang sifatnya cukup rumit dan ribet. Kemudian pembangunan jaringan wireless tidak memerlukan waktu yang lama, dan sifatnya mudah dan murah untuk direlokasi, karena sebenarnya jaringan wireless sendiri nantinya akan digunakan sebagai jaringan yang sifatnya portable dan instant.
Namun sebaliknya selain memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya, jaringan wireless juga memiliki berbagai kelemahan antara lain delay yang sangat besar, mudah untuk diinterfensi dan keamanan / kerahasiaan kurang terjamin.
Karena kelemahan dari jaringan wireless yang paling rawan adalah keamanannya maka dibahas juga mengenai sistem pengamanan dalam jaringan wireless. Diantara sistem pengamanan tersebut adalah non secure / open (tanpa password) dan share key, (butuh key / passsword). Dijelaskan pula model keamanan dalam jaringan wireless seperti WEP, WPA, 802.1 x, dan proteksi dengan Mac Adresss.
Selain dari segi keamanan perlu diperhatikan juga analisa kondisi tempat dari jaringan wireless itu sendiri. Kemudian didemokan bagaimana cara membuat jaringan wireless baik secara peer to peer maupun dengan menggunakan Access Point (AP).
Pada sesi kedua, disampaikan oleh Nuzli Latief, S.Kom mengenai apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun jaringan wireless khususnya pada jaringan open source seperti Linux.
Nuzli memaparkan bahwa security awareness perlu ditingkatkan, karena sebenarnya ketika kita sedang melakukan koneksi ke suatu jaringan banyak tindak kejahatan cyber yang dapat membahayakan keamanan data kita. Tentu saja baik itu sifatnya open maupun dilengkapi dengan keamanan, tetap saja ada celah untuk dilakukan sniff, hack dan lainnya. Jadi berhati-hatilah ketika sedang connect ke suatu jaringan. Kemudian disampaikan pula untuk membangun jaringan wireless tidak perlu biaya mahal karena kita bisa membuat antena pemancar wireless dari kaleng bekas dan beberapa peralatan saja.
Selain itu adalah kegiatan tersebut didemokan pula cara melakukan hacking ke suatu jaringan wireless dan juga cara membuat antena wireless dari kaleng bekas, serta cara melakukan koneksi wireless di sistem operasi Linux.
Jadi pada intinya keunggulan dari jaringan wireless dapat kita gunakan secara maksimal apabila kita mampu untuk mengatasi kebocoran ? kebocoran data beserta pengamanannya. Serta bagaimana juga melakukan efisiensi dalam membangun sebuah jaringan.[stn]
Sumber : www.stikom.edu
Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan tugas matakuliah Jaringan Komputer dan Pengamanannya (Jarkom), yang diberikan oleh dosen Jarkom kelas L1, Panca Rahardiyanto, S.Kom.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini mahasiswa dapat menerima ilmu lebih, tidak hanya terbatas di dalam kelas saja, selain itu paling tidak mahasiswa dapat belajar bagaimana caranya menyelenggarakan sebuah event? terang Panca. Dirinya berharap kegiatan belajar-mengajar seperti ini akan meningkatkan soft skill sekaligus hard skill dari para mahasiswa (doubled-value added).
Seminar yang mendatangkan dua narasumber, Slamet Ar Rokhim dan Nuzli Latief, S.Kom tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dibahas bagaimana membangun sebuah jaringan wireless pada sistem operasi windows, yang disampaikan oleh Slamet Ar Rokhim, staf Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) STIKOM.
Dalam sesi pertama ini, disampaikan mengenai standarisasi wireless yang ada kemudian tipe atau jenis dari koneksi ? koneksi yang ada yang secara umum dibagi menjadi dua, yaitu secara peer to peer dan infrastrukstur atau jaringan berbasis server.
Kemudian dilanjutkan dengan periperal apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sebuah jaringan wireless, yaitu Access Point dan Wireless LAN Device, serta komponen pendukung apa saja yang diperlukan, seperti NIC, Hub, RJ-45,Crimping Tools dan UPS.
Setelah dijelaskan mengenai teknis dari jaringan wireless, dijelaskan pula mengenai keunggulan yang didapat dari menggunakan jaringan wireless, yaitu biaya pemeliharaan yang murah karena kita tidak perlu mengatur kabel ? kabel yang sifatnya cukup rumit dan ribet. Kemudian pembangunan jaringan wireless tidak memerlukan waktu yang lama, dan sifatnya mudah dan murah untuk direlokasi, karena sebenarnya jaringan wireless sendiri nantinya akan digunakan sebagai jaringan yang sifatnya portable dan instant.
Namun sebaliknya selain memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya, jaringan wireless juga memiliki berbagai kelemahan antara lain delay yang sangat besar, mudah untuk diinterfensi dan keamanan / kerahasiaan kurang terjamin.
Karena kelemahan dari jaringan wireless yang paling rawan adalah keamanannya maka dibahas juga mengenai sistem pengamanan dalam jaringan wireless. Diantara sistem pengamanan tersebut adalah non secure / open (tanpa password) dan share key, (butuh key / passsword). Dijelaskan pula model keamanan dalam jaringan wireless seperti WEP, WPA, 802.1 x, dan proteksi dengan Mac Adresss.
Selain dari segi keamanan perlu diperhatikan juga analisa kondisi tempat dari jaringan wireless itu sendiri. Kemudian didemokan bagaimana cara membuat jaringan wireless baik secara peer to peer maupun dengan menggunakan Access Point (AP).
Pada sesi kedua, disampaikan oleh Nuzli Latief, S.Kom mengenai apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun jaringan wireless khususnya pada jaringan open source seperti Linux.
Nuzli memaparkan bahwa security awareness perlu ditingkatkan, karena sebenarnya ketika kita sedang melakukan koneksi ke suatu jaringan banyak tindak kejahatan cyber yang dapat membahayakan keamanan data kita. Tentu saja baik itu sifatnya open maupun dilengkapi dengan keamanan, tetap saja ada celah untuk dilakukan sniff, hack dan lainnya. Jadi berhati-hatilah ketika sedang connect ke suatu jaringan. Kemudian disampaikan pula untuk membangun jaringan wireless tidak perlu biaya mahal karena kita bisa membuat antena pemancar wireless dari kaleng bekas dan beberapa peralatan saja.
Selain itu adalah kegiatan tersebut didemokan pula cara melakukan hacking ke suatu jaringan wireless dan juga cara membuat antena wireless dari kaleng bekas, serta cara melakukan koneksi wireless di sistem operasi Linux.
Jadi pada intinya keunggulan dari jaringan wireless dapat kita gunakan secara maksimal apabila kita mampu untuk mengatasi kebocoran ? kebocoran data beserta pengamanannya. Serta bagaimana juga melakukan efisiensi dalam membangun sebuah jaringan.[stn]
Sumber : www.stikom.edu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar